Seiring dengan perkembangan jaman diikuti pula oleh perkembangan dunia perkreditan atau Lembaga Keuangan (Perbankan, sehingga banyak Bank-Bank Umum terjun ke dunia mikro ekonomi yang intinya mereka ikut bersaing juga dengan Bank Perkreditan Rakyat yang sudah terlebih dahulu bergerak di bidang mikro ini.
Calon Nasabah adalah seseorang yang mau menjadi Debitur dari suatu Lembaga Keuangan dengan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan dan berlaku di Lembaga Keuangan tersebut.
Karena begitu banyaknya lembaga keuangan jadi masih ada kemungkinan jika tertolak disatu tempat ia bisa pindah ke lain tempat dengan menggunakan prinsip "Siapa tahu di setujui". Atau ada juga mereka berpindah dari satu lembaga ke lembaga lainnya yang lebih dikenal dengan istilah "tack over, dengan mengharapkan ada keringanan bunga atau peningkatan plafond jumlah pinjaman.
Jadi banyak Nasabah atau Calon Nasabah ini memang sudah pandai atau menguasai kepandaiannya sebagai Nasabah berdasarkan pendidikan yang didapat secara langsung ketika menjadi nasabah di Lembaga Keuangan / Perbankan.
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka lembaga keuangan/bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan harus benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penelitian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penelitian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang benar dan sungguh-sungguh.
Dalam melakukan penilaian kriteria-kriteria serta aspek penilaian tetap sama. Biasanya kriteria penilaian yang umum harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak untuk diberikan, dilakukan dengan analisis 5C
Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari seseorang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dipercaya. Dalam hal ini bank meyakini benar bahwa calon debiturnya memiliki reputasi baik, artinya selalu menepati janji dan tidak terlibat hal-hal yang berkaitan dengan kriminalitas, misalnya penjudi, pemabuk, atau penipu. Untuk dapat membaca sifat atau watak dari calon debitur dapat dilihat sari latar belakang nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial.
Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Bank harus mengetahui secara pasti atas kemampuan calon debitur dengan melakukan analisis usahanya dari waktu ke waktu. Pendapatan yang selalu meningkat diharapkan kelak mampu melakukan pembayaran kembali atas kreditnya. Sedangkan bila diperkirakan tidak mampu, bank dapat menolak permohonan dari calon debitur. Capacity sering juga disebut dengan nama Capability.
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelola calon debitur. Bank harus meneliti modal calon debitur selain besarnya juga strukturnya. Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya.
Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Penilaian kondisi dan bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun yang nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi sesuatu, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
Itu adalah Prinsip Umum yang sering dilakukan oleh Lembaga Keuangan/Perbankan, namun berdasarkan pengalaman yang sering terjadi di lapangan, ada beberapa type calon nasabah sbb:
Calon Nasabah ini istilahnya sok kenal sok dekat, ia menunjukkan dirinya seakan-akan kenal lama dan merasa sok akrab, padahal dalam dunia perbankan boleh saja akrab atau dekat tapi dalam batas-batas kewajaran dengan prinsip saling menghormati dan saling menghargai, tidak lebih.
Calon Nasabah ini bukannya nasabah dari referensi Boss tetapi nasabah yang tingkah lakunya seperti Boss, mau terima bersih, kalo perlu ga usah survei dan cair langsung. Calon Nasabah seperti ini kalau bermasalah biasanya selalu menghindar.
Calon Nasabah ini sebelum disetujui permohonannya selalu aktif menelepon, hampir setiap saat telepon terus menanyakan perkembangan kreditnya. Biasanya nasabah seperti ini agak susah dihubunginya jika ada masalah dikemudian hari. Bayar sih bayar cuma harus selalu ditelpon terus untuk selalu mengingatkan pembayarannya.
Calon Nasabah ini maunya dijemput terus, baik itu data, pembayaran angsuran. Pada umumnya Nasabah ini bagus pembayarannya cuma harus punya waktu ekstra untuk selalu menjemputnya. Dan Nasabah ini tidak banyak percaya kepada yang lainnya, kalo sudah setia dengan satu lembaga seterusnya dia akan percaya.
Ini merupakan Nasabah lucu juga memusingkan karena terlalu banyak pertanyaan, setiap ada peluang untuk ditanya selalu ditanyakannya. Nasabah ini karena selalu berhati-hati dalam setiap hal, maka ia juga hati-hati dan tidak mau kalau yang diagunkannya hilang. Nasabah ini bagus dalam pembayarannya.
Nasabah ini sepintas benar dan selalu yakin akan kesanggupan pembayarannya. Kalo kita sebutkan nanti jumlah angsurannya sekian... Biasanya dia akan mengatakan oke, ga masalah. Topeng disini maksudnya kredit yang diterimanya tidak sepenuhnya untuk dirinya, biasanya untuk orang lain atau dipakai bersama dengan orang lain. Kita akan tahu nasabah topeng ini setelah terjadi kemacetan pembayarannya, baru dia cerita bahwa pinjaman yang diterimanya untuk orang lain atau berdua dengan teman atau saudaranya.
Nasabah ini selalu mengikuti prosedur yang berlaku, selalu menjaga pembayarannya. Cuma terkadang dari pihak perbankan banyak meragukannya. Yang tahu persis adalah yang dekat sekali dengan calon nasabah ini.
Nasabah ini nyaris sempurna, semua data mendukung. Mesti benar-benar hati-hati dan waspada dalam melihat data dan survei jaminan atau pekerjaannya karena nasabah ini memang sengaja mau melakukan kenakalan. Untuk jenis kendaraan pastikan kendaraannya ada dan cocokkan dengan no rangka mesinnya. Untuk jaminan tidak bergerak lihat keaslian suratnya dan posisi jaminan yang tertera di suratnya.
mantap...
BalasHapus